Fungsi MATCH - Kegunaan dan Contoh Rumus

December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belajar Excel, Artikel Formula, Artikel Fungsi, Artikel Rumus, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Fungsi MATCH - Kegunaan dan Contoh Rumus
link : Fungsi MATCH - Kegunaan dan Contoh Rumus

Baca juga


December 2016

Fungsi Excel MATCH
Fungsi MATCH merupakan salah satu fungsi yang cukup penting dalam rumus excel. Coretan sederhana ini mencoba mengupas kegunaan MATCH yang mungkin belum dimanfaatkan  secara maksimal oleh pengguna excel. Pembahasan dimulai dari pengertian dasar syntax fungsi, kemudian dilanjutkan dengan membahas contoh-contoh praktis rumus MATCH yang dapat dipraktekan secara langsung sehingga dapat mempermudah pemahaman.

Pada kesempatan ini juga akan diperlihatkan bagaimana cara menggunakan kombinasi MATCH dengan VLOOKUP, HLOOKUP dan INDEX untuk membangun formula lookup yang dinamis.

  • Syntax dan Cara Penggunaan Fungsi MATCH
  • Contoh-Contoh Rumus Excel MATCH
    • Rumus MATCH Menggunakan Karakter Wildcard
    • Rumus MATCH Yang Bersifat Case Sensitive
    • Membandingkan Dua Kolom Untuk Melihat Kesamaan dan Perbedaan
    • Kombinasi Rumus Excel VLOOKUP dan MATCH
    • Kombinasi Rumus Excel HLOOKUP dan MATCH
    • Kombinasi Rumus Excel INDEX dan MATCH

Link Download Contoh Rumus : Excel 2007 - MATCH

Syntax dan Cara Penggunaan Fungsi MATCH


Fungsi MATCH merupakan salah satu komponen rumus excel yang dapat digunakan untuk melakukan lookup, atau pencarian data/referensi.

Fungsi ini bekerja dengan cara mencari posisi relative sebuah nilai dalam range atau array dan menghasilkan bilangan yang merupakan index posisi relative sel yang berisi nilai yang dicari tersebut.

Adapun cara menggunakan fungsi Excel MATCH harus mengikuti aturan syntax berikut:

MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type])

Lookup_value (diperlukan) : Merupakan nilai yang ingin anda temukan, bisa berupa bilangan , text, maupun nilai logika. Nilai ini bisa diketikan langsung dalam rumus, maupun bisa ditempatkan pada sebuah sel referensi.

Lookup_array (diperlukan) : tabel atau array dimana dilakukan pencarian data

Match_type (opsional) = Menentukan metode pencarian, berupa kode angka  -1, 0 atau 1. Meskipun bersifat opsional, namun argumen fungsi ini sangat penting.


  • match_type = -1: Menemukan nilai terendah dalam lookup_array yang lebih besar atau sama dengan nilai yang dicari. Data dalam lookup_array harus disusun dari tertinggi ke terendah, atau Z-A
  • match_type = 0 : Menemukan nilai pertama dalam lookup_array yang persis sama nilainya dengan nilai yang dicari.
  • match_type = 1 : Digunakan untuk menemukan nilai terbesar dalam lookup_array yang lebih kecil atau sama dengan nilai yang dicari. Memerlukan penyusunan array dari terkecil ke terbesar atau A – Z. Opsi ini bersifat default, artinya jika argumen match_type dikosongkan, maka fungsi MATCH akan menggunakan type 1 dalam melakukan pencarian data.


Untuk memudahkan pemahaman mengenai fungsi excel MATCH, mari kita membuat sebuah formula sederhana yang menggunakan data sebagai berikut:

  • Kolom A (range A2:A7) berisi nama karyawan 
  • Kolom B (range B2:B7) berisi pencapaian target penjualan yang diraih oleh masing-masing karyawan. 

Untuk mendapatkan posisi relatif salah seorang karyawan (misalnya si Budi) dalam list nama karyawan maka dapat menggunakan rumus berikut:

=MATCH("Budi",A2:A7,0)

Kita juga dapat menempatkan text Budi dalam sebuah referensi sel, anggaplah sel B13, sehingga rumusnya menjadi seperti di bawah ini:

=MATCH(B13,A2:A7,0)

Cara Menggunakan Fungsi Excel MATCH


Perhatikan penggunaan angka 0 sebagai argumen match_type

Type 0 digunakan karena list nama tidak disusun dari A-Z ataupun Z-A, dan kita menginginkan hasil pencarian posisi untuk nama yang persis sama dengan nama yang dicari.

Dan hasilnya adalah si “Budi” berada pada nomor urut ke-3

4 Hal Yang Perlu Diketahui Mengenai Fungsi Excel MATCH


Cara menggunakan fungsi MATCH memang sangat mudah, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui dan diperhatikan terkait penggunaan rumus ini, yaitu:
  • Fungsi MATCH mengembalikan nilai posisi relative dari nilai yang dicari dalam array, bukan nilai itu sendiri seperti yang dapat dilakukan oleh rumus VLOOKUP.
  • Fungsi MATCH tidak bersifat case sensitive sehingga tidak membedakan penggunaan huruf kecil, ataupun huruf besar
  • Jika ada lebih dari 1 nilai yang sama dalam lookup_array, maka fungsi MATCH hanya akan memberikan informasi posisi relative nilai yang pertama (paling atas atau paling kiri) dalam range/array.
  • Jika nilai lookup_value tidak dijumpai dalam lookup_aray maka rumus akan menghasilkan nilai error #N/A

Contoh-Contoh Rumus Excel Bagaimana Menggunakan Fungsi MATCH


Sebelum menginjak pada bagian ini, diharapkan anda sudah mengenal basic dan cara penggunaan mendasar dari fungsi MATCH sesuai pembahasan di atas. Jika sudah, selanjutnya mari kita gali lebih dalam kegunaan rumus MATCH melalui contoh-contoh dibawah ini:

Rumus Excel MATCH Dengan Karakter Wildcard


Seperti halnya beberapa fungsi excel lainnya, MATCH juga dapat mengenali beberapa karakter wildcard berikut:

Tanda Tanya (?) – mewakili karakter tunggal
Tanda bintang atau asterisk (*) – mewakili  sekumpulan karakter.

Catatan: Karakter wildcard hanya dapat digunakan dalam Rumus MATCH yang menggunakan match_type = 0 

Formula MATCH dengan karakter wilcard berguna dalam beberapa situasi dimana kita ingin menemukan sel berisi text yang tidak perlu persis sama dengan text yang dicari, tetapi ada kemiripan.

Untuk menjelaskan hal di atas, mari kita perhatikan contoh kasus berikut:

Anggaplah anda memiliki list nama karyawan di kolom A.  Anda ingat bahwa ada seorang karyawan yang tidak masuk kerja di bulan lalu, tetapi, anda tidak ingat namanya, tetapi anda ingat sedikit frase text yang merupakan bagian depan dari bagian namanya, misalnya anda ingat “bu”.

Misalnya nama karyawan disimpan di range B2:B7, maka rumus untuk mendapatkan posisi nama  karyawan yang mengandung text “bu” adalah sebagai berikut:

=MATCH("bu*",B2:B7,0)

Contoh rumus diatas memang nampaknya hanyalah rumus maen-maen sehingga tidak begitu nampak manfaat nya. Karena dengan sepintas mata saja kita bisa mengetahui posisisi budi dalam range.

Ya memang contoh tersebut hanya sebagai gambaran saja. Manfaat sebenarnya akan terasa jika kita bekerja dengan data yang banyak, ratusan sampai ribuan baris. 

Untuk menjadikan rumus lebih fleksibel, maka alangkah baiknya bagian text yang dicari tadi ditempatkan pada sebuah referensi sel.

Kemudian rumus kita modifikasi dengan menggabungkan karakter wildcard dengan sel referensi menggunakan bantuan rumus penggabung kata, bisa menggunakan fungsi CONCATENATE, ataupun menggunakan operator ampersand (&)

MATCH Function With Wildcard Characters


Untuk mewakili hanya satu karakter, maka kita dapat menggunakan tanda tanya (?) sebagai karakter wilcard. 

Misalnya kita lupa apakah nama orang yang dicari iwan atau ivan. Maka kita bisa membuat rumus berikut untuk mencari posisi relativenya.

=MATCH("i?an",B2:B7,0)

Formula tersebut akan menemukan posisi relatif si Iwan dan mengembalikan nilai 4.


Formula MATCH dengan Case Sensitive


Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi MATCH tidak membedakan huruf kecil dan huruf besar. 

Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukan Lookup secara case sensitive.

Nah, untuk menjadikannya case sensitive maka kita dapat mengkombinasikan fungsi MATCH dengan fungsi EXACT.

Perhatikan struktur formula berikut:

MATCH(TRUE, EXACT(lookup_array, lookup_value), 0)

Formula tersebut mengerjakan tugasnya dengan logika sebagai berikut:

  • Fungsi EXACT digunakan untuk membandingkan lookup_value dengan masing-masing elemen pada lookup_array. 
  • Jika nilai dalam sel yang dibandingkan sama persis, maka fungsi menghasilkan nilai TRUE,  jika sebaliknya maka menghasilkan nilai FALSE.
  • Kemudian, fungsi MATCH mengambil tugasnya, membandingkan TRUE dengan nilai dalam array yang dihasilkan oleh rumus EXACT.
  • Pada akhirnya, rumus MATCH memberikan informasi posisi relative nilai TRUE pertama dalam array yang dihasilkan oleh rumus EXACT.


Perlu diperhatikan kembali bahwa karena ini merupakan rumus array, maka anda harus menekan Ctrl + Shift + Enter  supaya rumus tersebut bisa bekerja

Asumsikan bahwa lookup_value adalah dalam sel E1, dan kemudian lookup_array adalah range A2:A9, maka formula dapat dituliskan sebagai berikut:

=MATCH(TRUE, EXACT(A2:A9,E1),0)

Screenshoot di bawah ini memperlihatkan bagaimana formula MATCH EXACT dapat bekerja mencari posisi relative data sel secara case sensitive.

Contoh Rumus MATCH EXACT



Membandingkan 2 Kolom Untuk Kesamaan dan Perbedaan (ISNA MATCH)


Mengecek dua buah kolom untuk melihat kesamaan dan perbedaan data didalamnya merupakan salah satu skill yang cukup bermanfaat ketika bekerja menggunakan microsoft excel. 

Ada beberapa  metode yang dapat dilakukan untuk melakukan tugas ini. Salah satunya adalah menggunakan formula ISNA/MATCH.

Fungsi ISNA digunakan untuk mengecek sel apakah bernilai error #N/A dan mengembalikan nilai TRUE jika sel berisi nilai error #N/A.

Anggaplah kita memiliki list utama pada kolom A dan list data yang akan dicek pada kolom B. 

Bagaimana cara mengecek apakah data dalam list di kolom B ada atau tidak ada di list pada kolom A?

Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan untuk tugas tersebut.

Membandingkan dua kolom dengan mengabaikan huruf besar/kecil (case insensitive)
=IF(ISNA(MATCH(B2,A:A,0)),"Tidak ada di List","")

Membandingkan dua kolom memperhatikan huruf besar/kecil (case sensitive)
=IF(ISNA(MATCH(TRUE,EXACT(A:A,B2),0)),"Tidak Ada di List","")


Formula Match Membandingkan Kolom


Kombinasi VLOOKUP dan MATCH


Pada bagian ini diasumsikan bahwa anda sudah memahami cara menggunakan fungsi excel VLOOKUP. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi excel yang sangat diajurkan untuk dikuasai.

Salah satu kelemahan rumus VLOOKUP yang cukup mengganggu adalah dimana fungsi ini tidak lagi memberikan hasil yang relevan ketika ada kolom yang dihapus atau disisipkan pada tabel lookup.

Hal tersebut disebabkan fungsi VLOOKUP menggunakan col_index yang bersifat statis untuk menentukan urutan kolom tertentu.

Fungsi MATCH datang sebagai solusi atas permasalahan ini. Alih-alih menggunakan angka statis sebagai col_index dalam rumus VLOOKUP, rumus MATCH dapat menyediakan col_index yang bersifat dinamis, sehingga tidak perlu khawatir rumus VLOOKUP akan error atau tidak bekerja ketika ada kolom dalam  tabel lookup yang dihapus.

Untuk membantu pemahaman atas penjelasan diatas, mari kita belajar dari studi kasus berikut:

Perhatikan kembali contoh tabel pertama yang digunakan dalam tutorial ini yaitu tabel berisi list nama karyawan di kolom A, dan data pencapaian target di kolom B.

Anggaplah kita ingin mengetahui berapa persen pencapaian target salah satu karyawan. 

Untuk memudahkan pengecekan satu persatu, nama karyawan tidak diketikan langsung pada formula, melainkan diketikan pada  sebuah referensi sel, misalnya sel B10.

Maka kita dapat membuat formula seperti dibawah ini.

=VLOOKUP(B10,A2:B7,2,0)

Contoh Formula VLOOKUP


Selanjutnya mari kita lihat kelemahan rumus tersebut.

Sisipkan sebuah kolom dengan cara insert column antara kolom A dan B.


Kelemahan Formula VLOOKUP MATCH


Anda dapat mengamati, ternyata rumus vlookup tidak lagi memberikan hasil yang relevan  setelah dilakukan penyisipan kolom antara kolom A dan B.

Apa sebab?

Penyebab masalah ini adalah penggunaan argumen col_index yang bersifat statis, yaitu angka 2. Sehingga rumus VLOOKUP akan membaca hasil pada kolom ke-2 dalam tabel lookup. Sementara kolom ke-2 ini tidak berisi data atau kosong setelah dilakukan insert column.

Solusinya:

Sediakan col_index yang bersifat dinamis.

Cara untuk mendapatkan angka angka col_index adalah dengan menggunakan fungsi MATCH.

Anggaplah nama karyawan yang akan di cek ditempatkan pada sel C10, kemudian label "Pencapaian"  disimpan di sel A11.

Kita tahu bahwa untuk mendapatkan nilai pencapaian bisa menggunakan rumus VLOOKUP yaitu:

=VLOOKUP(C10,A2:B7,2,0)

Perhatikan : argumen col_index = 2, argumen ini dapat kita ganti dengan fungsi match 

=MATCH("pencapaian",,A1:B1,0)

Atau menggunakan referensi sel:

=MATCH(A11,A1:B1,0)

Fungsi MATCH tersebut digunakan untuk memperoleh posisi relative kolom “Pencapaian” yang juga sebagai col_index dalam fungsi VLOOKUP.

Sehingga rumus VLOOKUP dapat dituliskan sebagai berikut:

=VLOOKUP(C10,A2:B7,MATCH(A11,A1:B1,0),0)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan screenshot dibawah ini.

Contoh Formula VLOOKUP MATCH

Sekarangnya saatnya kita test:

Lakukan insert column diantara kolom A dan B, dan perhatikan hasilnya.

Kita akan melihat bahwa rumus VLOOKUP tetap menghasilkan nilai yang benar. Hal ini karena col_index akan berubah secara dinamis mengikuti posisi relatif kolom pencapaian dalam tabel lookup.



Kombinasi HLOOKUP dan MATCH


Dengan cara yang serupa pada rumus VLOOKUP, kita juga bisa menggunakan fungsi MATCH untuk memperbaki kinerja rumus HLOOKUP. 

Jika pada rumus VLOOKUP, fungsi MATCH ini digunakan untuk memperoleh col_index, maka pada rumus HLOOKUP, digunakan untuk memperoleh row_index

Sebagai contoh, kita gunakan tabel seperti contoh rumus VLOOKUP MATCH diatas, tetapi sudah di TRANSPOSE sehingga label kolom berpindah menjadi label baris.

Baris 1 berisi nama karyawan (range B1:G1)
Baris 2 berisi data pencapaian (range B2:G2)

Selanjutnya kita akan mencari data pencapaian karyawan tertentu menggunakan rumus.

Karena data disusun secara horizontal, maka fungsi yang tepat untuk mengerjakan tugas ini adalah fungsi HLOOKUP.

Anggaplah nama karyawan yang akan dicek, disimpan di sel C5, dan label “Pencapaian” disimpan di sel A6

Maka rumus untuk mendapatkan data pencapaian karyawan adalah :

=HLOOKUP(C5,B1:G2,MATCH("pencapaian",A1:A2,0),0)

Atau

=HLOOKUP(C5,B1:G2,MATCH(A6,A1:A2,0),0)


Contoh Formula HLOOKUP MATCH



Kombinasi INDEX dan MATCH


Alternative lainnya, cara populer untuk melakukan Lookup adalah menggunakan kombinasi fungsi INDEX dan MATCH.

Kombinasi fungsi ini dapat menggantikan kedua contoh kombinasi VLOOKUP/HLOOKUP dan MATCH yang sudah dibahas sebelumnya.

Berbeda dengan fungsi MATCH yang dikombinasikan dengan VLOOKUP/HLOOKUP yang digunakan untuk mencari posisi (index) relative kolom/baris yang ditandai label kolom/baris  (contoh label: pencarian)

Fungsi MATCH yang dikombinasikan dengan INDEX digunakan untuk mencari posisi relatif item data yang dicari itu sendiri.

Contohnya:
  • Mencari posisi "unyil", "cuplis", "budi" dst…, (bukan label "nama")
  • Mencari posisi 105%, 110%, 105, dst... (bukan label "pencapaian")

Mari kita rubah rumus  kombinasi VLOOKUP/HLOOKUP – MATCH menjadi INDEX-MATCH

Contoh 1:  INDEX MATCH Vertikal (Alternative VLOOKUP MATCH)

  • range_nama = A2:A7
  • range_pencapaian = B2:B7
  • sel_nama = C10
  • Formula untuk mendapatkan data persen "pencapaian" target kerja karyawan?
    • =index(range_pencapaian,match(sel_nama,range_nama,0:
    • =INDEX(B2:B7,MATCH(C10,A2:A7,0))

Contoh 2: INDEX MATCH Horizontal (Alternative HLOOKUP MATCH)

  • range_nama = B1:G1
  • range_pencapaian = B2:G2
  • sel_nama = C5
  • Formula untuk mendapatkan data persen "pencapaian" target kerja karyawan:
    • =index(range_pencapaian,match(sel_nama,range_nama,0)
    • =INDEX(B2:G2,MATCH(C5,B1:G1,0))

Untuk lebih memahami penggunaan contoh-contoh rumus yang disampaikan dalam postingan silahkan di download file ini: Excel 2007 - MATCH 

Ringkasan:
Fungsi MATCH dapat digunakan untuk mencari posisi relatif data yang dicari dalam sebuah tabel atau aray. Dari posisi relative tersebut kita bisa mengexprolasi lebih jauh data terkait dengan mengkombinasikan MATCH dengan fungsi lainnya seperti VLOOKUP, HLOOKUP dan INDEX.

Semoga Bermanfaat.
Belajar Excel! Excellent !

Artikel Terkait:
Referensi:

Fungsi Excel MATCH
Fungsi MATCH merupakan salah satu fungsi yang cukup penting dalam rumus excel. Coretan sederhana ini mencoba mengupas kegunaan MATCH yang mungkin belum dimanfaatkan  secara maksimal oleh pengguna excel. Pembahasan dimulai dari pengertian dasar syntax fungsi, kemudian dilanjutkan dengan membahas contoh-contoh praktis rumus MATCH yang dapat dipraktekan secara langsung sehingga dapat mempermudah pemahaman.

Pada kesempatan ini juga akan diperlihatkan bagaimana cara menggunakan kombinasi MATCH dengan VLOOKUP, HLOOKUP dan INDEX untuk membangun formula lookup yang dinamis.

  • Syntax dan Cara Penggunaan Fungsi MATCH
  • Contoh-Contoh Rumus Excel MATCH
    • Rumus MATCH Menggunakan Karakter Wildcard
    • Rumus MATCH Yang Bersifat Case Sensitive
    • Membandingkan Dua Kolom Untuk Melihat Kesamaan dan Perbedaan
    • Kombinasi Rumus Excel VLOOKUP dan MATCH
    • Kombinasi Rumus Excel HLOOKUP dan MATCH
    • Kombinasi Rumus Excel INDEX dan MATCH

Link Download Contoh Rumus : Excel 2007 - MATCH

Syntax dan Cara Penggunaan Fungsi MATCH


Fungsi MATCH merupakan salah satu komponen rumus excel yang dapat digunakan untuk melakukan lookup, atau pencarian data/referensi.

Fungsi ini bekerja dengan cara mencari posisi relative sebuah nilai dalam range atau array dan menghasilkan bilangan yang merupakan index posisi relative sel yang berisi nilai yang dicari tersebut.

Adapun cara menggunakan fungsi Excel MATCH harus mengikuti aturan syntax berikut:

MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type])

Lookup_value (diperlukan) : Merupakan nilai yang ingin anda temukan, bisa berupa bilangan , text, maupun nilai logika. Nilai ini bisa diketikan langsung dalam rumus, maupun bisa ditempatkan pada sebuah sel referensi.

Lookup_array (diperlukan) : tabel atau array dimana dilakukan pencarian data

Match_type (opsional) = Menentukan metode pencarian, berupa kode angka  -1, 0 atau 1. Meskipun bersifat opsional, namun argumen fungsi ini sangat penting.


  • match_type = -1: Menemukan nilai terendah dalam lookup_array yang lebih besar atau sama dengan nilai yang dicari. Data dalam lookup_array harus disusun dari tertinggi ke terendah, atau Z-A
  • match_type = 0 : Menemukan nilai pertama dalam lookup_array yang persis sama nilainya dengan nilai yang dicari.
  • match_type = 1 : Digunakan untuk menemukan nilai terbesar dalam lookup_array yang lebih kecil atau sama dengan nilai yang dicari. Memerlukan penyusunan array dari terkecil ke terbesar atau A – Z. Opsi ini bersifat default, artinya jika argumen match_type dikosongkan, maka fungsi MATCH akan menggunakan type 1 dalam melakukan pencarian data.


Untuk memudahkan pemahaman mengenai fungsi excel MATCH, mari kita membuat sebuah formula sederhana yang menggunakan data sebagai berikut:

  • Kolom A (range A2:A7) berisi nama karyawan 
  • Kolom B (range B2:B7) berisi pencapaian target penjualan yang diraih oleh masing-masing karyawan. 

Untuk mendapatkan posisi relatif salah seorang karyawan (misalnya si Budi) dalam list nama karyawan maka dapat menggunakan rumus berikut:

=MATCH("Budi",A2:A7,0)

Kita juga dapat menempatkan text Budi dalam sebuah referensi sel, anggaplah sel B13, sehingga rumusnya menjadi seperti di bawah ini:

=MATCH(B13,A2:A7,0)

Cara Menggunakan Fungsi Excel MATCH


Perhatikan penggunaan angka 0 sebagai argumen match_type

Type 0 digunakan karena list nama tidak disusun dari A-Z ataupun Z-A, dan kita menginginkan hasil pencarian posisi untuk nama yang persis sama dengan nama yang dicari.

Dan hasilnya adalah si “Budi” berada pada nomor urut ke-3

4 Hal Yang Perlu Diketahui Mengenai Fungsi Excel MATCH


Cara menggunakan fungsi MATCH memang sangat mudah, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diketahui dan diperhatikan terkait penggunaan rumus ini, yaitu:
  • Fungsi MATCH mengembalikan nilai posisi relative dari nilai yang dicari dalam array, bukan nilai itu sendiri seperti yang dapat dilakukan oleh rumus VLOOKUP.
  • Fungsi MATCH tidak bersifat case sensitive sehingga tidak membedakan penggunaan huruf kecil, ataupun huruf besar
  • Jika ada lebih dari 1 nilai yang sama dalam lookup_array, maka fungsi MATCH hanya akan memberikan informasi posisi relative nilai yang pertama (paling atas atau paling kiri) dalam range/array.
  • Jika nilai lookup_value tidak dijumpai dalam lookup_aray maka rumus akan menghasilkan nilai error #N/A

Contoh-Contoh Rumus Excel Bagaimana Menggunakan Fungsi MATCH


Sebelum menginjak pada bagian ini, diharapkan anda sudah mengenal basic dan cara penggunaan mendasar dari fungsi MATCH sesuai pembahasan di atas. Jika sudah, selanjutnya mari kita gali lebih dalam kegunaan rumus MATCH melalui contoh-contoh dibawah ini:

Rumus Excel MATCH Dengan Karakter Wildcard


Seperti halnya beberapa fungsi excel lainnya, MATCH juga dapat mengenali beberapa karakter wildcard berikut:

Tanda Tanya (?) – mewakili karakter tunggal
Tanda bintang atau asterisk (*) – mewakili  sekumpulan karakter.

Catatan: Karakter wildcard hanya dapat digunakan dalam Rumus MATCH yang menggunakan match_type = 0 

Formula MATCH dengan karakter wilcard berguna dalam beberapa situasi dimana kita ingin menemukan sel berisi text yang tidak perlu persis sama dengan text yang dicari, tetapi ada kemiripan.

Untuk menjelaskan hal di atas, mari kita perhatikan contoh kasus berikut:

Anggaplah anda memiliki list nama karyawan di kolom A.  Anda ingat bahwa ada seorang karyawan yang tidak masuk kerja di bulan lalu, tetapi, anda tidak ingat namanya, tetapi anda ingat sedikit frase text yang merupakan bagian depan dari bagian namanya, misalnya anda ingat “bu”.

Misalnya nama karyawan disimpan di range B2:B7, maka rumus untuk mendapatkan posisi nama  karyawan yang mengandung text “bu” adalah sebagai berikut:

=MATCH("bu*",B2:B7,0)

Contoh rumus diatas memang nampaknya hanyalah rumus maen-maen sehingga tidak begitu nampak manfaat nya. Karena dengan sepintas mata saja kita bisa mengetahui posisisi budi dalam range.

Ya memang contoh tersebut hanya sebagai gambaran saja. Manfaat sebenarnya akan terasa jika kita bekerja dengan data yang banyak, ratusan sampai ribuan baris. 

Untuk menjadikan rumus lebih fleksibel, maka alangkah baiknya bagian text yang dicari tadi ditempatkan pada sebuah referensi sel.

Kemudian rumus kita modifikasi dengan menggabungkan karakter wildcard dengan sel referensi menggunakan bantuan rumus penggabung kata, bisa menggunakan fungsi CONCATENATE, ataupun menggunakan operator ampersand (&)

MATCH Function With Wildcard Characters


Untuk mewakili hanya satu karakter, maka kita dapat menggunakan tanda tanya (?) sebagai karakter wilcard. 

Misalnya kita lupa apakah nama orang yang dicari iwan atau ivan. Maka kita bisa membuat rumus berikut untuk mencari posisi relativenya.

=MATCH("i?an",B2:B7,0)

Formula tersebut akan menemukan posisi relatif si Iwan dan mengembalikan nilai 4.


Formula MATCH dengan Case Sensitive


Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi MATCH tidak membedakan huruf kecil dan huruf besar. 

Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukan Lookup secara case sensitive.

Nah, untuk menjadikannya case sensitive maka kita dapat mengkombinasikan fungsi MATCH dengan fungsi EXACT.

Perhatikan struktur formula berikut:

MATCH(TRUE, EXACT(lookup_array, lookup_value), 0)

Formula tersebut mengerjakan tugasnya dengan logika sebagai berikut:

  • Fungsi EXACT digunakan untuk membandingkan lookup_value dengan masing-masing elemen pada lookup_array. 
  • Jika nilai dalam sel yang dibandingkan sama persis, maka fungsi menghasilkan nilai TRUE,  jika sebaliknya maka menghasilkan nilai FALSE.
  • Kemudian, fungsi MATCH mengambil tugasnya, membandingkan TRUE dengan nilai dalam array yang dihasilkan oleh rumus EXACT.
  • Pada akhirnya, rumus MATCH memberikan informasi posisi relative nilai TRUE pertama dalam array yang dihasilkan oleh rumus EXACT.


Perlu diperhatikan kembali bahwa karena ini merupakan rumus array, maka anda harus menekan Ctrl + Shift + Enter  supaya rumus tersebut bisa bekerja

Asumsikan bahwa lookup_value adalah dalam sel E1, dan kemudian lookup_array adalah range A2:A9, maka formula dapat dituliskan sebagai berikut:

=MATCH(TRUE, EXACT(A2:A9,E1),0)

Screenshoot di bawah ini memperlihatkan bagaimana formula MATCH EXACT dapat bekerja mencari posisi relative data sel secara case sensitive.

Contoh Rumus MATCH EXACT



Membandingkan 2 Kolom Untuk Kesamaan dan Perbedaan (ISNA MATCH)


Mengecek dua buah kolom untuk melihat kesamaan dan perbedaan data didalamnya merupakan salah satu skill yang cukup bermanfaat ketika bekerja menggunakan microsoft excel. 

Ada beberapa  metode yang dapat dilakukan untuk melakukan tugas ini. Salah satunya adalah menggunakan formula ISNA/MATCH.

Fungsi ISNA digunakan untuk mengecek sel apakah bernilai error #N/A dan mengembalikan nilai TRUE jika sel berisi nilai error #N/A.

Anggaplah kita memiliki list utama pada kolom A dan list data yang akan dicek pada kolom B. 

Bagaimana cara mengecek apakah data dalam list di kolom B ada atau tidak ada di list pada kolom A?

Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan untuk tugas tersebut.

Membandingkan dua kolom dengan mengabaikan huruf besar/kecil (case insensitive)
=IF(ISNA(MATCH(B2,A:A,0)),"Tidak ada di List","")

Membandingkan dua kolom memperhatikan huruf besar/kecil (case sensitive)
=IF(ISNA(MATCH(TRUE,EXACT(A:A,B2),0)),"Tidak Ada di List","")


Formula Match Membandingkan Kolom


Kombinasi VLOOKUP dan MATCH


Pada bagian ini diasumsikan bahwa anda sudah memahami cara menggunakan fungsi excel VLOOKUP. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi excel yang sangat diajurkan untuk dikuasai.

Salah satu kelemahan rumus VLOOKUP yang cukup mengganggu adalah dimana fungsi ini tidak lagi memberikan hasil yang relevan ketika ada kolom yang dihapus atau disisipkan pada tabel lookup.

Hal tersebut disebabkan fungsi VLOOKUP menggunakan col_index yang bersifat statis untuk menentukan urutan kolom tertentu.

Fungsi MATCH datang sebagai solusi atas permasalahan ini. Alih-alih menggunakan angka statis sebagai col_index dalam rumus VLOOKUP, rumus MATCH dapat menyediakan col_index yang bersifat dinamis, sehingga tidak perlu khawatir rumus VLOOKUP akan error atau tidak bekerja ketika ada kolom dalam  tabel lookup yang dihapus.

Untuk membantu pemahaman atas penjelasan diatas, mari kita belajar dari studi kasus berikut:

Perhatikan kembali contoh tabel pertama yang digunakan dalam tutorial ini yaitu tabel berisi list nama karyawan di kolom A, dan data pencapaian target di kolom B.

Anggaplah kita ingin mengetahui berapa persen pencapaian target salah satu karyawan. 

Untuk memudahkan pengecekan satu persatu, nama karyawan tidak diketikan langsung pada formula, melainkan diketikan pada  sebuah referensi sel, misalnya sel B10.

Maka kita dapat membuat formula seperti dibawah ini.

=VLOOKUP(B10,A2:B7,2,0)

Contoh Formula VLOOKUP


Selanjutnya mari kita lihat kelemahan rumus tersebut.

Sisipkan sebuah kolom dengan cara insert column antara kolom A dan B.


Kelemahan Formula VLOOKUP MATCH


Anda dapat mengamati, ternyata rumus vlookup tidak lagi memberikan hasil yang relevan  setelah dilakukan penyisipan kolom antara kolom A dan B.

Apa sebab?

Penyebab masalah ini adalah penggunaan argumen col_index yang bersifat statis, yaitu angka 2. Sehingga rumus VLOOKUP akan membaca hasil pada kolom ke-2 dalam tabel lookup. Sementara kolom ke-2 ini tidak berisi data atau kosong setelah dilakukan insert column.

Solusinya:

Sediakan col_index yang bersifat dinamis.

Cara untuk mendapatkan angka angka col_index adalah dengan menggunakan fungsi MATCH.

Anggaplah nama karyawan yang akan di cek ditempatkan pada sel C10, kemudian label "Pencapaian"  disimpan di sel A11.

Kita tahu bahwa untuk mendapatkan nilai pencapaian bisa menggunakan rumus VLOOKUP yaitu:

=VLOOKUP(C10,A2:B7,2,0)

Perhatikan : argumen col_index = 2, argumen ini dapat kita ganti dengan fungsi match 

=MATCH("pencapaian",,A1:B1,0)

Atau menggunakan referensi sel:

=MATCH(A11,A1:B1,0)

Fungsi MATCH tersebut digunakan untuk memperoleh posisi relative kolom “Pencapaian” yang juga sebagai col_index dalam fungsi VLOOKUP.

Sehingga rumus VLOOKUP dapat dituliskan sebagai berikut:

=VLOOKUP(C10,A2:B7,MATCH(A11,A1:B1,0),0)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan screenshot dibawah ini.

Contoh Formula VLOOKUP MATCH

Sekarangnya saatnya kita test:

Lakukan insert column diantara kolom A dan B, dan perhatikan hasilnya.

Kita akan melihat bahwa rumus VLOOKUP tetap menghasilkan nilai yang benar. Hal ini karena col_index akan berubah secara dinamis mengikuti posisi relatif kolom pencapaian dalam tabel lookup.



Kombinasi HLOOKUP dan MATCH


Dengan cara yang serupa pada rumus VLOOKUP, kita juga bisa menggunakan fungsi MATCH untuk memperbaki kinerja rumus HLOOKUP. 

Jika pada rumus VLOOKUP, fungsi MATCH ini digunakan untuk memperoleh col_index, maka pada rumus HLOOKUP, digunakan untuk memperoleh row_index

Sebagai contoh, kita gunakan tabel seperti contoh rumus VLOOKUP MATCH diatas, tetapi sudah di TRANSPOSE sehingga label kolom berpindah menjadi label baris.

Baris 1 berisi nama karyawan (range B1:G1)
Baris 2 berisi data pencapaian (range B2:G2)

Selanjutnya kita akan mencari data pencapaian karyawan tertentu menggunakan rumus.

Karena data disusun secara horizontal, maka fungsi yang tepat untuk mengerjakan tugas ini adalah fungsi HLOOKUP.

Anggaplah nama karyawan yang akan dicek, disimpan di sel C5, dan label “Pencapaian” disimpan di sel A6

Maka rumus untuk mendapatkan data pencapaian karyawan adalah :

=HLOOKUP(C5,B1:G2,MATCH("pencapaian",A1:A2,0),0)

Atau

=HLOOKUP(C5,B1:G2,MATCH(A6,A1:A2,0),0)


Contoh Formula HLOOKUP MATCH



Kombinasi INDEX dan MATCH


Alternative lainnya, cara populer untuk melakukan Lookup adalah menggunakan kombinasi fungsi INDEX dan MATCH.

Kombinasi fungsi ini dapat menggantikan kedua contoh kombinasi VLOOKUP/HLOOKUP dan MATCH yang sudah dibahas sebelumnya.

Berbeda dengan fungsi MATCH yang dikombinasikan dengan VLOOKUP/HLOOKUP yang digunakan untuk mencari posisi (index) relative kolom/baris yang ditandai label kolom/baris  (contoh label: pencarian)

Fungsi MATCH yang dikombinasikan dengan INDEX digunakan untuk mencari posisi relatif item data yang dicari itu sendiri.

Contohnya:
  • Mencari posisi "unyil", "cuplis", "budi" dst…, (bukan label "nama")
  • Mencari posisi 105%, 110%, 105, dst... (bukan label "pencapaian")

Mari kita rubah rumus  kombinasi VLOOKUP/HLOOKUP – MATCH menjadi INDEX-MATCH

Contoh 1:  INDEX MATCH Vertikal (Alternative VLOOKUP MATCH)

  • range_nama = A2:A7
  • range_pencapaian = B2:B7
  • sel_nama = C10
  • Formula untuk mendapatkan data persen "pencapaian" target kerja karyawan?
    • =index(range_pencapaian,match(sel_nama,range_nama,0:
    • =INDEX(B2:B7,MATCH(C10,A2:A7,0))

Contoh 2: INDEX MATCH Horizontal (Alternative HLOOKUP MATCH)

  • range_nama = B1:G1
  • range_pencapaian = B2:G2
  • sel_nama = C5
  • Formula untuk mendapatkan data persen "pencapaian" target kerja karyawan:
    • =index(range_pencapaian,match(sel_nama,range_nama,0)
    • =INDEX(B2:G2,MATCH(C5,B1:G1,0))

Untuk lebih memahami penggunaan contoh-contoh rumus yang disampaikan dalam postingan silahkan di download file ini: Excel 2007 - MATCH 

Ringkasan:
Fungsi MATCH dapat digunakan untuk mencari posisi relatif data yang dicari dalam sebuah tabel atau aray. Dari posisi relative tersebut kita bisa mengexprolasi lebih jauh data terkait dengan mengkombinasikan MATCH dengan fungsi lainnya seperti VLOOKUP, HLOOKUP dan INDEX.

Semoga Bermanfaat.
Belajar Excel! Excellent !

Artikel Terkait:
Referensi:

Rumus Excel Menghitung Nilai Unik Dalam List

December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Array, Artikel Belajar Excel, Artikel Formula, Artikel Rumus, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rumus Excel Menghitung Nilai Unik Dalam List
link : Rumus Excel Menghitung Nilai Unik Dalam List

Baca juga


December 2016

Formula Excel Hitung Banyaknya Nilai Unik
Menghitung banyaknya nilai unik dalam list merupakan salah satu jenis tugas yang dapat diselesaikan menggunakan microsoft excel. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, dua cara diantaranya adalah menggunakan rumus excel array CSE dan SUMPRODUCT

Anggap saja kita memiliki daftar pesanan belanja dari beberapa pelanggan yang meminta bantuan kita untuk mencarikan dan membelikannya.

Selanjutnya kita perlu melakukan pengelompokan jenis barang  yang sama sehingga bisa ditentukan selanjutnya, kemana saja harus pergi untuk mendapatkan barang tersebut.

Bagaimana cara melakukannya menggunakan microsoft excel, aplikasi kesayangan kita ini?

Rumus berikut dapat bekerja dengan baik untuk menyelesaikan tugas tersebut:


  • Rumus array CSE :  
    • {=SUM(1/COUNTIF(range_list,range_list))}
  • Rumus SUMPRODUCT : 
    • =SUMPRODUCT(1/COUNTIF(range_list,range_list))


Seumpamanya daftar belanjaan disimpan dalam lembar kerja excel pada range B2:B10, maka formula yang dapat digunakan untuk untuk menghitung nilai unik dalam daftar belanja tersebut adalah sebagai berikut:

Rumus array:

{=SUM(1/COUNTIF(B2:B10,B2:B10))}

Atau

Rumus SUMPRODUCT:

=SUMPRODUCT(1/COUNTIF(B2:B10,B2:B10))

Catatan: Untuk rumus array, tanda kurang kurawal {} jangan diketikan secara langsung pada formula, melainkan dengan cara menekan CTR+SHIFT+ENTER setelah mengetikan formula.

Perhatikan screenshot berikut:

Formula Excel Menghitung Banyaknya Nilai Unik


Cukup mudah bukan?

Bagaimana Cara Kerja Rumus Excel untuk Menghitung Nilai Unik?


Mari kita lihat lebih dalam, bagaimana cara kerja rumus diatas sehingga bisa memberikan informasi banyaknya atau frekuensi nilai unik dalam list secara tepat.

Kita ambil contoh rumus SUMPRODUCT, karena sebenarnya cara kerjanya sama saja dengan rumus array tanpa perlu menekan CSE.

  • Perhatikan kembali rumus =SUMPRODUCT(1/COUNTIF(B2:B10,B2:B10))
  • Seleksi sel dimana rumus tersebut ditempatkan, kemudian double klik, atau tekan F2, atau klik di formula bar
  • Dengan menggunakan kursor, blok bagian rumus COUNTIF(B2:B10,B2:B10),
  • Tekan F9
  • Formula berubah menjadi :   =SUMPRODUCT(1/{2;2;2;2;1;2;1;1;2})
  • Angka dalam tanda kurung kurawal merupakan data array yang menunjukan banyaknya item yang sama dalam list pada range B2:B10, yaitu
    • Mangga   = 2
    • Pisang   = 2
    • Jeruk    = 2
    • Jeruk    = 2
    • Lengkeng = 1
    • Pisang   = 2
    • Semangka = 1
    • Manggis  = 1
    • Mangga   = 2
  • Selanjutnya blok bagian rumus  1/{2;2;2;2;1;2;1;1;2}
  • Tekan F9
  • Formula pun berubah  =SUMPRODUCT({0.5;0.5;0.5;0.5;1;0.5;1;1;0.5})
  • Perhatikan angka desimal dalam array merupakan  hasil pembagian dari bilangan 1 dengan bilangan dalam array sebelumnya. 
    • Mangga   = 1/2 = 0.5
    • Pisang   = 1/2 = 0.5
    • Jeruk    = 1/2 = 0.5
    • Jeruk    = 1/2 = 0.5
    • Lengkeng = 1/1 = 1
    • Pisang   = 1/2 = 0.5
    • Semangka = 1/1 = 1
    • Manggis  = 1/1 = 1
    • Mangga   = 1/2 = 0.5
  • Blok rumus =SUMPRODUCT({0.5;0.5;0.5;0.5;1;0.5;1;1;0.5})
  • Tekan F9
  • Formula pun berubah menjadi hasil akhir yaitu bilangan 6
  • Bilangan tersebut merupakan hasil penjumlahan bilangan desimal dalam array
    • = 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 1 + 0.5 + 1 + 1 + 0.5
    • = 6
  • Untuk memperjelas gambaran bagaimana rumus perhitungan nilai unik bekerja, silahkan perhatikan SS berikut:
Cara Kerja Rumus SUMPRODUCT Menghitung Nilai Unik


Catatan: Shortcut F9 dapat digunakan untuk merubah bagian formula yang dipilih menjadi hasil kalkulasi dari bagian formula tersebut.
...

Ringkasan:
Banyaknya nilai unik dalam sebuah list pada excel dapat dihitung menggunakan rumus array dan SUMPRODUCT. Cara kerja dari rumus array dan SUMPRODUCT untuk menghitung nilai unik ini dapat kita pelajari dan kita telusuri logika kerjanya dengan menggunakan bantuan shortcut F9 untuk menguji bagian-bagian dari formula sampai didapatkan hasil akhir.

Semoga bermanfaat.
Belajar Excel
Excellent...!

...
Artikel Terkait:






Formula Excel Hitung Banyaknya Nilai Unik
Menghitung banyaknya nilai unik dalam list merupakan salah satu jenis tugas yang dapat diselesaikan menggunakan microsoft excel. Ada beberapa cara yang dapat digunakan, dua cara diantaranya adalah menggunakan rumus excel array CSE dan SUMPRODUCT

Anggap saja kita memiliki daftar pesanan belanja dari beberapa pelanggan yang meminta bantuan kita untuk mencarikan dan membelikannya.

Selanjutnya kita perlu melakukan pengelompokan jenis barang  yang sama sehingga bisa ditentukan selanjutnya, kemana saja harus pergi untuk mendapatkan barang tersebut.

Bagaimana cara melakukannya menggunakan microsoft excel, aplikasi kesayangan kita ini?

Rumus berikut dapat bekerja dengan baik untuk menyelesaikan tugas tersebut:


  • Rumus array CSE :  
    • {=SUM(1/COUNTIF(range_list,range_list))}
  • Rumus SUMPRODUCT : 
    • =SUMPRODUCT(1/COUNTIF(range_list,range_list))


Seumpamanya daftar belanjaan disimpan dalam lembar kerja excel pada range B2:B10, maka formula yang dapat digunakan untuk untuk menghitung nilai unik dalam daftar belanja tersebut adalah sebagai berikut:

Rumus array:

{=SUM(1/COUNTIF(B2:B10,B2:B10))}

Atau

Rumus SUMPRODUCT:

=SUMPRODUCT(1/COUNTIF(B2:B10,B2:B10))

Catatan: Untuk rumus array, tanda kurang kurawal {} jangan diketikan secara langsung pada formula, melainkan dengan cara menekan CTR+SHIFT+ENTER setelah mengetikan formula.

Perhatikan screenshot berikut:

Formula Excel Menghitung Banyaknya Nilai Unik


Cukup mudah bukan?

Bagaimana Cara Kerja Rumus Excel untuk Menghitung Nilai Unik?


Mari kita lihat lebih dalam, bagaimana cara kerja rumus diatas sehingga bisa memberikan informasi banyaknya atau frekuensi nilai unik dalam list secara tepat.

Kita ambil contoh rumus SUMPRODUCT, karena sebenarnya cara kerjanya sama saja dengan rumus array tanpa perlu menekan CSE.

  • Perhatikan kembali rumus =SUMPRODUCT(1/COUNTIF(B2:B10,B2:B10))
  • Seleksi sel dimana rumus tersebut ditempatkan, kemudian double klik, atau tekan F2, atau klik di formula bar
  • Dengan menggunakan kursor, blok bagian rumus COUNTIF(B2:B10,B2:B10),
  • Tekan F9
  • Formula berubah menjadi :   =SUMPRODUCT(1/{2;2;2;2;1;2;1;1;2})
  • Angka dalam tanda kurung kurawal merupakan data array yang menunjukan banyaknya item yang sama dalam list pada range B2:B10, yaitu
    • Mangga   = 2
    • Pisang   = 2
    • Jeruk    = 2
    • Jeruk    = 2
    • Lengkeng = 1
    • Pisang   = 2
    • Semangka = 1
    • Manggis  = 1
    • Mangga   = 2
  • Selanjutnya blok bagian rumus  1/{2;2;2;2;1;2;1;1;2}
  • Tekan F9
  • Formula pun berubah  =SUMPRODUCT({0.5;0.5;0.5;0.5;1;0.5;1;1;0.5})
  • Perhatikan angka desimal dalam array merupakan  hasil pembagian dari bilangan 1 dengan bilangan dalam array sebelumnya. 
    • Mangga   = 1/2 = 0.5
    • Pisang   = 1/2 = 0.5
    • Jeruk    = 1/2 = 0.5
    • Jeruk    = 1/2 = 0.5
    • Lengkeng = 1/1 = 1
    • Pisang   = 1/2 = 0.5
    • Semangka = 1/1 = 1
    • Manggis  = 1/1 = 1
    • Mangga   = 1/2 = 0.5
  • Blok rumus =SUMPRODUCT({0.5;0.5;0.5;0.5;1;0.5;1;1;0.5})
  • Tekan F9
  • Formula pun berubah menjadi hasil akhir yaitu bilangan 6
  • Bilangan tersebut merupakan hasil penjumlahan bilangan desimal dalam array
    • = 0.5 + 0.5 + 0.5 + 0.5 + 1 + 0.5 + 1 + 1 + 0.5
    • = 6
  • Untuk memperjelas gambaran bagaimana rumus perhitungan nilai unik bekerja, silahkan perhatikan SS berikut:
Cara Kerja Rumus SUMPRODUCT Menghitung Nilai Unik


Catatan: Shortcut F9 dapat digunakan untuk merubah bagian formula yang dipilih menjadi hasil kalkulasi dari bagian formula tersebut.
...

Ringkasan:
Banyaknya nilai unik dalam sebuah list pada excel dapat dihitung menggunakan rumus array dan SUMPRODUCT. Cara kerja dari rumus array dan SUMPRODUCT untuk menghitung nilai unik ini dapat kita pelajari dan kita telusuri logika kerjanya dengan menggunakan bantuan shortcut F9 untuk menguji bagian-bagian dari formula sampai didapatkan hasil akhir.

Semoga bermanfaat.
Belajar Excel
Excellent...!

...
Artikel Terkait:






Cara Menghilangkan Spasi Berlebih Pada Text

December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belajar Excel, Artikel Formula, Artikel Fungsi, Artikel Rumus, Artikel Text, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Menghilangkan Spasi Berlebih Pada Text
link : Cara Menghilangkan Spasi Berlebih Pada Text

Baca juga


December 2016

Rumus TRIMBagaimana cara menghilangkan kelebihan spasi pada bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir text? Dalam beberapa kasus, mungkin kita bisa menghapus spasi yang tidak diperlukan hanya cukup dengan menggunakan Fungsi TRIM.  Akan tetapi dalam prakeknya tidak selamanya Rumus Excel TRIM dapat memberikan hasil yang diharapkan. Kenapa? Silahkan dibaca selanjutnya.

Spasi berlebih pada data excel biasanya sering dijumpai terutama jika kita sering bekerja dengan data yang di export/import dari aplikasi lain. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan , baik dengan sengaja ataupun tidak, kita menambahkan sendiri spasi pada saat mengetik di excel.

Menghilangkan Spasi Berlebih Menggunakan Fungsi TRIM


Cara yang paling umum digunakan untuk menghapus spasi berlebih yang tidak diperlukan adalah menggunakan fungsi TRIM. Syntax fungsi ini sangat sederhana, dengan satu argumen text.

=TRIM(text)

Argumen text, bisa terdiri atas angka, huruf maupun symbol-symbol.

Contoh:

Anggaplan kita memiliki text  " Kota     Bandung  "

Text tersebut memiliki spasi berlebih yang tidak diperlukan pada bagian awal, bagian tengah antara dua kata, maupun bagian akhir.

Bagian awal ada satu spasi, dan sebenarnya tidak diperlukan
Bagian Tengah ada lima spasi, dan sebenarnya cukup  satu saja yang diperlukan
Bagian akhir ada dua spasi, dan sebenarnya semuanya tidak diperlukan.

Jadi totalnya ada 7 spasi yang tidak diperlukan. Nah kelebihan spasi ini bisa dihilangkan menggunakan rumus excel TRIM.

=TRIM(" Kota     Bandung  ")

Atau jika text disimpan di sel B2

=TRIM(B2)

Hasil = "Kota Bandung"

Berhasil! Spasi berlebih pun dapat dihapus, baik pada bagian awal, tengah maupun akhir.

Fungsi Excel TRIM


Catatan: 
Pada screenshot diatas, saya menggunakan tanda kurung [] untuk memvisualkan batas spasi pada bagian awal dan akhir text, sehingga nampak secara visual perubahannya sebelum dan sesudah TRIM. Sedangkan rumus LEN digunakan untuk mengetes jumlah karakter sebelum dan sesudah TRIM


Sudah Menggunakan Rumus TRIM, Tetapi Spasi Berlebih Tetap Tidak Berkurang.


Nah untuk kasus ini, barangkali anda pernah mengalaminya. Apa penyebabnya? Kenapa rumus TRIM tidak bekerja.

Contohnya:  silahkan dicopy rumus berikut ke dalam lembar kerja excel. Jangan mengetik rumus sendiri ya. Cukup copykan saja rumus di bawah ini.

=TRIM(" Kota     Bandung  ")

Perhatikan hasilnya.. 

Atau lebih jelasnya perhatikan contoh dalam screenshot berikut:

Rumus EXCEL TRIM Tidak Bekerja


Rumus TRIM tidak bekerja, sehingga spasi  berlebih pun tidak berkurang, kenapa?

Ini jawabannya.

Silahkan ganti fungsi TRIM menjadi CODE, atau copy rumus berikut ke sel excel dan lihat hasilnya.

=CODE(" Kota     Bandung  ")
Hasil = 160

Sekarang ambil contoh rumus TRIM yang berhasil sebelumnya dan ganti TRIM menjadi CODE, atau copykan saja rumus berikut ke excel

=CODE(" Kota     Bandung  ")
Hasil = 32

Rumus secara visual nampak sama, namun memberikan hasil yang berbeda. Lalu penyebabnya apa?

Ternyata ada beberapa jenis spasi, diantaranya adalah spasi dengan code 32 atau CHAR(32) , dan spasi dengan code 160 atau CHAR(160) atau nonbreaking space.

Dan ternyata lagi, fungsi TRIM hanya dapat bekerja pada CHAR(32), tetapi tidak pada CHAR(160)

Solusinya bagaimana untuk menghilangkan spasi CHAR(160) yang tidak diperlukan.

Untuk kasus ini kita dapat menggunakan bantuan fungsi SUBSTITUTE untuk merubah CHAR(160) menjadi CHAR(32) sebelum dilakukan TRIM. Sehingga rumusnya menjadi:

=TRIM(SUBSTITUTE(" Kota     Bandung  ",CHAR(160),CHAR(32)))

atau 

=TRIM(SUBSTITUTE(" Kota     Bandung  ",CHAR(160)," "))


Jika contoh text disimpan di sel B2, maka rumusnya menjadi:

=TRIM(SUBSTITUTE(B2,CHAR(160),CHAR(32)))

atau

=TRIM(SUBSTITUTE(B2,CHAR(160)," "))


Untuk lebih jelasnya, perhatikan screenshot berikut:

Solusi Rumus Excel TRIM Tidak Bekerja

Ringkasan:
Umumnya kita bisa menghilangkan spasi berlebih dengan cukup menggunakan fungsi TRIM. Dan untk kasus tertentu jika spasi berlebih berupa nonbreaking space atau CHAR(160) maka spasi berlebih tersebut harus dirubah terlebih dahulu menjadi spasi biasa atau CHAR(32) sebelum proses TRIM.

Semoga bermanfaat.
Belajar excel !  Excellent !

Artikel terkait:



Rumus TRIMBagaimana cara menghilangkan kelebihan spasi pada bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir text? Dalam beberapa kasus, mungkin kita bisa menghapus spasi yang tidak diperlukan hanya cukup dengan menggunakan Fungsi TRIM.  Akan tetapi dalam prakeknya tidak selamanya Rumus Excel TRIM dapat memberikan hasil yang diharapkan. Kenapa? Silahkan dibaca selanjutnya.

Spasi berlebih pada data excel biasanya sering dijumpai terutama jika kita sering bekerja dengan data yang di export/import dari aplikasi lain. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan , baik dengan sengaja ataupun tidak, kita menambahkan sendiri spasi pada saat mengetik di excel.

Menghilangkan Spasi Berlebih Menggunakan Fungsi TRIM


Cara yang paling umum digunakan untuk menghapus spasi berlebih yang tidak diperlukan adalah menggunakan fungsi TRIM. Syntax fungsi ini sangat sederhana, dengan satu argumen text.

=TRIM(text)

Argumen text, bisa terdiri atas angka, huruf maupun symbol-symbol.

Contoh:

Anggaplan kita memiliki text  " Kota     Bandung  "

Text tersebut memiliki spasi berlebih yang tidak diperlukan pada bagian awal, bagian tengah antara dua kata, maupun bagian akhir.

Bagian awal ada satu spasi, dan sebenarnya tidak diperlukan
Bagian Tengah ada lima spasi, dan sebenarnya cukup  satu saja yang diperlukan
Bagian akhir ada dua spasi, dan sebenarnya semuanya tidak diperlukan.

Jadi totalnya ada 7 spasi yang tidak diperlukan. Nah kelebihan spasi ini bisa dihilangkan menggunakan rumus excel TRIM.

=TRIM(" Kota     Bandung  ")

Atau jika text disimpan di sel B2

=TRIM(B2)

Hasil = "Kota Bandung"

Berhasil! Spasi berlebih pun dapat dihapus, baik pada bagian awal, tengah maupun akhir.

Fungsi Excel TRIM


Catatan: 
Pada screenshot diatas, saya menggunakan tanda kurung [] untuk memvisualkan batas spasi pada bagian awal dan akhir text, sehingga nampak secara visual perubahannya sebelum dan sesudah TRIM. Sedangkan rumus LEN digunakan untuk mengetes jumlah karakter sebelum dan sesudah TRIM


Sudah Menggunakan Rumus TRIM, Tetapi Spasi Berlebih Tetap Tidak Berkurang.


Nah untuk kasus ini, barangkali anda pernah mengalaminya. Apa penyebabnya? Kenapa rumus TRIM tidak bekerja.

Contohnya:  silahkan dicopy rumus berikut ke dalam lembar kerja excel. Jangan mengetik rumus sendiri ya. Cukup copykan saja rumus di bawah ini.

=TRIM(" Kota     Bandung  ")

Perhatikan hasilnya.. 

Atau lebih jelasnya perhatikan contoh dalam screenshot berikut:

Rumus EXCEL TRIM Tidak Bekerja


Rumus TRIM tidak bekerja, sehingga spasi  berlebih pun tidak berkurang, kenapa?

Ini jawabannya.

Silahkan ganti fungsi TRIM menjadi CODE, atau copy rumus berikut ke sel excel dan lihat hasilnya.

=CODE(" Kota     Bandung  ")
Hasil = 160

Sekarang ambil contoh rumus TRIM yang berhasil sebelumnya dan ganti TRIM menjadi CODE, atau copykan saja rumus berikut ke excel

=CODE(" Kota     Bandung  ")
Hasil = 32

Rumus secara visual nampak sama, namun memberikan hasil yang berbeda. Lalu penyebabnya apa?

Ternyata ada beberapa jenis spasi, diantaranya adalah spasi dengan code 32 atau CHAR(32) , dan spasi dengan code 160 atau CHAR(160) atau nonbreaking space.

Dan ternyata lagi, fungsi TRIM hanya dapat bekerja pada CHAR(32), tetapi tidak pada CHAR(160)

Solusinya bagaimana untuk menghilangkan spasi CHAR(160) yang tidak diperlukan.

Untuk kasus ini kita dapat menggunakan bantuan fungsi SUBSTITUTE untuk merubah CHAR(160) menjadi CHAR(32) sebelum dilakukan TRIM. Sehingga rumusnya menjadi:

=TRIM(SUBSTITUTE(" Kota     Bandung  ",CHAR(160),CHAR(32)))

atau 

=TRIM(SUBSTITUTE(" Kota     Bandung  ",CHAR(160)," "))


Jika contoh text disimpan di sel B2, maka rumusnya menjadi:

=TRIM(SUBSTITUTE(B2,CHAR(160),CHAR(32)))

atau

=TRIM(SUBSTITUTE(B2,CHAR(160)," "))


Untuk lebih jelasnya, perhatikan screenshot berikut:

Solusi Rumus Excel TRIM Tidak Bekerja

Ringkasan:
Umumnya kita bisa menghilangkan spasi berlebih dengan cukup menggunakan fungsi TRIM. Dan untk kasus tertentu jika spasi berlebih berupa nonbreaking space atau CHAR(160) maka spasi berlebih tersebut harus dirubah terlebih dahulu menjadi spasi biasa atau CHAR(32) sebelum proses TRIM.

Semoga bermanfaat.
Belajar excel !  Excellent !

Artikel terkait:



FUNGSI PMT, RATE, NPER

December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : FUNGSI PMT, RATE, NPER
link : FUNGSI PMT, RATE, NPER

Baca juga


December 2016

FUNGSI PMT, RATE DAN NPER

1. Fungsi PMT : Digunakan untuk menghitung pembayaran angsuran sebuah pinjaman berdasarkan   suku bunga tetap atau bisa juga digunakan untuk menghitung investasi setiap periode untuk sebuah hasil yang diinginkan.
Syntax: =PMT(rate;nper;pv;fv;type)
    
  • RATE adalah jumlah periode/return investasi
  • NPER adalah jumlah periode pinjaman/investasi
  • PV adalah present value atau nilai yang akan datang
  • FV adalag future value atau nilai yang akan datang
  • Type bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh tempo, 0 untuk jatu tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode.

    Fahri meminjam uang sebanyak Rp.100.000.000 dari sebuah bank, dengan suku bunga 12% pertahun. Berapakah angsuran yang harus dibayar oleh fahri setiap bulannya, selama 20 tahun ?

    Rate = 12% (Dibagi 12 untuk setiap bulan)
    Nper = 240 (20 tahun dikali 2)
    PV = 100.000.000 (Banyak pinjaman)
    FV = 0 (Pembayaran sampai pinjaman lunas)
    Type = 0 (Pembayaran diakhir periode)\
    Syntax : =PMT(C3/12;C4;C5;0;0)


















    Hasilnya adalah setiap bulan fahri harus membayar angsuran seberas Rp.1.101.086,13

    Jika menggunakan fungsi finansial maka satu yang perlu diperhatikan yaitu angka positif dan angka negatif, angka positif artinya menerima uang dan angka negatif berarti mengeluarkan uang.

    Pada contoh diatas fahri menerima uang sebesar Rp.100.000.000 dari bank, maka nilai PV adalah positif, sedangkan hasil PMT adalah negatif, artinya fahri mengeluarkan uang untuk membayar angsuran.

    2. Fungsi RATE : Digunakan untuk menghitung suku bunga dari sebuah pinjaman dengan angsuran       tetap dan jumlah angsuran diketahui.
        Syntax : =RATE(nper;pmt;pv;fv;type)
    • NPER adalah jumlah periode pinjaman/investasi
    • PMT adalah jumlah pembayaran setiap periode
    • PV adalah present value atau nilai yang akan datang
    • FV adalag future value atau nilai yang akan datang
    • Type bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh tempo, 0 untuk jatu tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode.
    Fahri meminjam uang sebanyak Rp.100.000.000, dan membayar Rp.1000.000 satiap bulannya selama 20 tahun, berapakah suku bunga dari pinjaman fahri ?

    Nper = 240 (20 tahun dikali 2)
    PMT = 1000.000 (angsuran setiap bulannya)
    PV = 100.000.000 (Banyak pinjaman)
    FV = 0 (Pembayaran sampai pinjaman lunas)
    Type = 0 (Pembayaran diakhir periode)\

    Syntax : =RATE(C25;C26;C27;0;0)
















    Hasilnya adalah suku bunga pinjaman fahri 0,8770% perbulan.

    3. Fungsi NPER : Digunakan untuk menghitung berapa banyak periode yang digunakan untuk               pembayaran sebuah angsuran atau investasi dengan suku bunga tetap.
        Syntax : =NPER(rate;pmt;pv;fv;type)
    • RATE adalah jumlah periode/return investasi
    • PMT adalah jumlah pembayaran setiap periode
    • PV adalah present value atau nilai yang akan datang
    • FV adalag future value atau nilai yang akan datang
    • Type bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh tempo, 0 untuk jatu tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode.
    Fahri membayar Rp.1200.000 setiap bulan untuk pinjaman sebanyak Rp.100.000.000. Berapa bulan fahri harus membayar jika suku bunga pinjaman 12% pertahun?

    Rate = 12% (Dibagi 12 untuk setiap bulannya)
    PMT = 1200.000 (angsuran setiap bulannya)
    PV = 100.000.000 (Banyak pinjaman)
    FV = 0 (Pembayaran sampai pinjaman lunas)
    Type = 0 (Pembayaran diakhir periode)\
    Syntax : =NPER(C53/12;C54;C55;0;0)















    Hasilnya adalah Fahri harus membayar angsuran selama 180 bulan.



                                                                                                                                           Fungsi PV, FV


    FUNGSI PMT, RATE DAN NPER

    1. Fungsi PMT : Digunakan untuk menghitung pembayaran angsuran sebuah pinjaman berdasarkan   suku bunga tetap atau bisa juga digunakan untuk menghitung investasi setiap periode untuk sebuah hasil yang diinginkan.
    Syntax: =PMT(rate;nper;pv;fv;type)
        
    • RATE adalah jumlah periode/return investasi
    • NPER adalah jumlah periode pinjaman/investasi
    • PV adalah present value atau nilai yang akan datang
    • FV adalag future value atau nilai yang akan datang
    • Type bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh tempo, 0 untuk jatu tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode.

      Fahri meminjam uang sebanyak Rp.100.000.000 dari sebuah bank, dengan suku bunga 12% pertahun. Berapakah angsuran yang harus dibayar oleh fahri setiap bulannya, selama 20 tahun ?

      Rate = 12% (Dibagi 12 untuk setiap bulan)
      Nper = 240 (20 tahun dikali 2)
      PV = 100.000.000 (Banyak pinjaman)
      FV = 0 (Pembayaran sampai pinjaman lunas)
      Type = 0 (Pembayaran diakhir periode)\
      Syntax : =PMT(C3/12;C4;C5;0;0)


















      Hasilnya adalah setiap bulan fahri harus membayar angsuran seberas Rp.1.101.086,13

      Jika menggunakan fungsi finansial maka satu yang perlu diperhatikan yaitu angka positif dan angka negatif, angka positif artinya menerima uang dan angka negatif berarti mengeluarkan uang.

      Pada contoh diatas fahri menerima uang sebesar Rp.100.000.000 dari bank, maka nilai PV adalah positif, sedangkan hasil PMT adalah negatif, artinya fahri mengeluarkan uang untuk membayar angsuran.

      2. Fungsi RATE : Digunakan untuk menghitung suku bunga dari sebuah pinjaman dengan angsuran       tetap dan jumlah angsuran diketahui.
          Syntax : =RATE(nper;pmt;pv;fv;type)
      • NPER adalah jumlah periode pinjaman/investasi
      • PMT adalah jumlah pembayaran setiap periode
      • PV adalah present value atau nilai yang akan datang
      • FV adalag future value atau nilai yang akan datang
      • Type bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh tempo, 0 untuk jatu tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode.
      Fahri meminjam uang sebanyak Rp.100.000.000, dan membayar Rp.1000.000 satiap bulannya selama 20 tahun, berapakah suku bunga dari pinjaman fahri ?

      Nper = 240 (20 tahun dikali 2)
      PMT = 1000.000 (angsuran setiap bulannya)
      PV = 100.000.000 (Banyak pinjaman)
      FV = 0 (Pembayaran sampai pinjaman lunas)
      Type = 0 (Pembayaran diakhir periode)\

      Syntax : =RATE(C25;C26;C27;0;0)
















      Hasilnya adalah suku bunga pinjaman fahri 0,8770% perbulan.

      3. Fungsi NPER : Digunakan untuk menghitung berapa banyak periode yang digunakan untuk               pembayaran sebuah angsuran atau investasi dengan suku bunga tetap.
          Syntax : =NPER(rate;pmt;pv;fv;type)
      • RATE adalah jumlah periode/return investasi
      • PMT adalah jumlah pembayaran setiap periode
      • PV adalah present value atau nilai yang akan datang
      • FV adalag future value atau nilai yang akan datang
      • Type bernilai 0 atau 1 yang menentukan kapan pembayaran jatuh tempo, 0 untuk jatu tempo diakhir periode dan 1 untuk jatuh tempo di awal periode.
      Fahri membayar Rp.1200.000 setiap bulan untuk pinjaman sebanyak Rp.100.000.000. Berapa bulan fahri harus membayar jika suku bunga pinjaman 12% pertahun?

      Rate = 12% (Dibagi 12 untuk setiap bulannya)
      PMT = 1200.000 (angsuran setiap bulannya)
      PV = 100.000.000 (Banyak pinjaman)
      FV = 0 (Pembayaran sampai pinjaman lunas)
      Type = 0 (Pembayaran diakhir periode)\
      Syntax : =NPER(C53/12;C54;C55;0;0)















      Hasilnya adalah Fahri harus membayar angsuran selama 180 bulan.



                                                                                                                                             Fungsi PV, FV


      FUNGSI ADDRESS

      December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

      Judul : FUNGSI ADDRESS
      link : FUNGSI ADDRESS

      Baca juga


      December 2016

      MENCARI LOKASI SEBUAH NILAI 

      Misal ada data seperti gambar dibawah ini.
























      Pertanyaannya;
      Dimanakah lokasi/ alamat cell dari nilai tertinggi ?

      Untuk menjawab pertanyaan nilai tertinggi digunakan fungsi MAX, hasil fungsi MAX digunakan oleh fungsi MATCH untuk mencari posisi baris nilai tertinggi dalam sebuah range, setelah didapatkan hasilnya gunakan fungsi ADDRESS untuk menghasilkan lokasi nilai tertinggi.

      Syntax : =ADDRESS(MATCH(MAX(A:A);A:A;0);1)
      Hasilnya seperti gambar dibawah ini.

      MENCARI LOKASI SEBUAH NILAI 

      Misal ada data seperti gambar dibawah ini.
























      Pertanyaannya;
      Dimanakah lokasi/ alamat cell dari nilai tertinggi ?

      Untuk menjawab pertanyaan nilai tertinggi digunakan fungsi MAX, hasil fungsi MAX digunakan oleh fungsi MATCH untuk mencari posisi baris nilai tertinggi dalam sebuah range, setelah didapatkan hasilnya gunakan fungsi ADDRESS untuk menghasilkan lokasi nilai tertinggi.

      Syntax : =ADDRESS(MATCH(MAX(A:A);A:A;0);1)
      Hasilnya seperti gambar dibawah ini.

      FUNGSI TWO WAY LOOKUP

      December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

      Judul : FUNGSI TWO WAY LOOKUP
      link : FUNGSI TWO WAY LOOKUP

      Baca juga


      December 2016

      FUNGSI TWO WAY LOOKUP

      1. Fungsi TWO WAY LOOKUP : Merupakan bagian dari lookup dengan menggunakan dua data         acuan dengan menggunakan fungsi MATCH dan fungsi INDEX.
          
      Misal ada data seperti gambar dibawah ini.
























      Pertanyaannya :
      Berapakah penjualan baju anak pada bulan april ?

      Untuk menjawab pertanyaan diatas dengan fungsi TWO WAY LOOKUP,  adapun beberapa tahapan yang perlu dilakukan dengan penggunaan beberapa fungsi seperti MATCH dan INDEX.
      1. Pertama : Mencari tahu posisi bulan april  di dalam range A3:A14 dengan fungsi MATCH.
          Syntax : = MATCH (G3;A3:A14;0)
      Hasilnya seperti gambar dibawah ini.












       2. Kedua : Mencari tahu posisi kolom "Baju Anak" di dalam range B2:D2 dengan fungsi MATCH.
      Syntax : = MATCH(G4;B2:D2;0)
      Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.















      Setelah tahu posisi bulan april dan Baju Anak, gunakan fungsi INDEX untuk mengetahui hasil penjualan Baju Anak pada bulan april, dengan formula seperti berikut ini.
      Syntax : =INDEX(B3:D14;H3;H4)
      Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.















      3. Ketiga : Kedua formula sebelumnya digabung menjadi satu maka akan menjadi seperti berikut ini.
      Syntax : = =INDEX(B3:D14;MATCH(G3;A3:A14;0);MATCH(G4;B2:D2;0))
      Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

                         














                                                                                                                                               Fungsi Address

      FUNGSI TWO WAY LOOKUP

      1. Fungsi TWO WAY LOOKUP : Merupakan bagian dari lookup dengan menggunakan dua data         acuan dengan menggunakan fungsi MATCH dan fungsi INDEX.
          
      Misal ada data seperti gambar dibawah ini.
























      Pertanyaannya :
      Berapakah penjualan baju anak pada bulan april ?

      Untuk menjawab pertanyaan diatas dengan fungsi TWO WAY LOOKUP,  adapun beberapa tahapan yang perlu dilakukan dengan penggunaan beberapa fungsi seperti MATCH dan INDEX.
      1. Pertama : Mencari tahu posisi bulan april  di dalam range A3:A14 dengan fungsi MATCH.
          Syntax : = MATCH (G3;A3:A14;0)
      Hasilnya seperti gambar dibawah ini.












       2. Kedua : Mencari tahu posisi kolom "Baju Anak" di dalam range B2:D2 dengan fungsi MATCH.
      Syntax : = MATCH(G4;B2:D2;0)
      Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.















      Setelah tahu posisi bulan april dan Baju Anak, gunakan fungsi INDEX untuk mengetahui hasil penjualan Baju Anak pada bulan april, dengan formula seperti berikut ini.
      Syntax : =INDEX(B3:D14;H3;H4)
      Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.















      3. Ketiga : Kedua formula sebelumnya digabung menjadi satu maka akan menjadi seperti berikut ini.
      Syntax : = =INDEX(B3:D14;MATCH(G3;A3:A14;0);MATCH(G4;B2:D2;0))
      Hasilnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

                         














                                                                                                                                               Fungsi Address

      Menghitung konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa dengan aplikasi excel

      December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tips dan Trik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

      Judul : Menghitung konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa dengan aplikasi excel
      link : Menghitung konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa dengan aplikasi excel

      Baca juga


      December 2016

      Menghitung konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa dengan aplikasi excel

      Bagi yang mengambil jurusan matematika, fisika, elektro, teknik, biasaya akan belajar bagaimana menghitung konversi bilangan. nah untuk artikel kali ini mimin akan membahas tentang penggunaan rumus excel untuk mengkonversi bilangan dengan langsung melihat hasilnya.

      untuk penjelasan secara rumus matematika bisa cari lewat google cara konversi bilangan. dan cara penggunaan rumus di excelnya sebagai berikut :

      1. Konversi bilangan Biner ke bilangan Desimal, Oktal dan Hexa
      http://belajarmicrosoftexceloffice.blogspot.co.id/
      Gambar konversi bilangan biner ke bilangan lainnya
      Baca Juga : Penggunaan fungsi logika IF dengan AND, OR dan NOT pada aplikasi excel

      2. Konversi bilangan Desimal ke bilangan Biner, Oktal dan Hexa
      http://belajarmicrosoftexceloffice.blogspot.co.id/
      Gambar konversi bilangan desimal ke bilangan lainnya
      3. Konversi bilangan Oktal ke bilangan Biner, Desimal dan Hexa
      http://belajarmicrosoftexceloffice.blogspot.co.id/
      Gambar konversi bilangan oktal ke bilangan lainnya
      4. Konversi bilangan Hexa ke bilangan Biner, Desimal dan Oktal
      Gambar konversi bilangan hexadesimal ke bilangan lainnya
      Dari ke empat gambar diatas, penggunaan konversi bilangan matematika ini lebih kepada kebutuhan konversinya itu sendiri, misal ingin mengkonversikan nilai biner ke desimal, maka penggunaan rumus nya hanya mengetikan "=BIN2DEC( )" dan dalam tanda kurungnya cukup dengan mengisikan cell aktif yang sudah terdapat nilai binernya. kesimpulannya adalah penggunaan rumus konversi bilangan dengan aplikasi excel hanya menentukan cell yang akan dikonversikan. cukup simple bukan.

      jika ada hal-hal yang kurang dipahami atau kurang dimengerti, silahkan berikan komentar dalam artikel ini. begitu mudah belajar aplikasi microsoft excel. indahnya berbagi pengetahuan.

      Menghitung konversi bilangan biner, desimal, oktal dan hexa dengan aplikasi excel

      Bagi yang mengambil jurusan matematika, fisika, elektro, teknik, biasaya akan belajar bagaimana menghitung konversi bilangan. nah untuk artikel kali ini mimin akan membahas tentang penggunaan rumus excel untuk mengkonversi bilangan dengan langsung melihat hasilnya.

      untuk penjelasan secara rumus matematika bisa cari lewat google cara konversi bilangan. dan cara penggunaan rumus di excelnya sebagai berikut :

      1. Konversi bilangan Biner ke bilangan Desimal, Oktal dan Hexa
      http://belajarmicrosoftexceloffice.blogspot.co.id/
      Gambar konversi bilangan biner ke bilangan lainnya
      Baca Juga : Penggunaan fungsi logika IF dengan AND, OR dan NOT pada aplikasi excel

      2. Konversi bilangan Desimal ke bilangan Biner, Oktal dan Hexa
      http://belajarmicrosoftexceloffice.blogspot.co.id/
      Gambar konversi bilangan desimal ke bilangan lainnya
      3. Konversi bilangan Oktal ke bilangan Biner, Desimal dan Hexa
      http://belajarmicrosoftexceloffice.blogspot.co.id/
      Gambar konversi bilangan oktal ke bilangan lainnya
      4. Konversi bilangan Hexa ke bilangan Biner, Desimal dan Oktal
      Gambar konversi bilangan hexadesimal ke bilangan lainnya
      Dari ke empat gambar diatas, penggunaan konversi bilangan matematika ini lebih kepada kebutuhan konversinya itu sendiri, misal ingin mengkonversikan nilai biner ke desimal, maka penggunaan rumus nya hanya mengetikan "=BIN2DEC( )" dan dalam tanda kurungnya cukup dengan mengisikan cell aktif yang sudah terdapat nilai binernya. kesimpulannya adalah penggunaan rumus konversi bilangan dengan aplikasi excel hanya menentukan cell yang akan dikonversikan. cukup simple bukan.

      jika ada hal-hal yang kurang dipahami atau kurang dimengerti, silahkan berikan komentar dalam artikel ini. begitu mudah belajar aplikasi microsoft excel. indahnya berbagi pengetahuan.

      FUNGSI LEFT LOOKUP

      December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

      Judul : FUNGSI LEFT LOOKUP
      link : FUNGSI LEFT LOOKUP

      Baca juga


      December 2016

      FUNGSI LEFT LOOKUP

      1. Fungsi LEFT LOOKUP : Merupakan metode lain yang dilakukan dalam menentukan suatu nilai fungsi VLOOKUP. Sebenarnya LEFT LOOKUP  bukan sebuah fungsi yang ada di Microsoft Excel, melainkan sebuah metode yang memanfaatkan fungsi MATCH dan fungsi INDEX.
      Syntax : = MATCH(kategori;datamaster;0)

      Dengan menggunakan data pada gambar dibawah ini dalam pembahasan sebelumnya pada fungsi VLOOKUP, berapakah margin masing-masing barang berdasarkan masing-masing kategori ?






















      Fungsi pertama yang digunakan adalah fungsi MATCH, digunakan untuk mencari tahu posisi masing-masing kategori di data master.

      Berikut formula fungsi MATCH serdasarkan contoh data diatas.
      Syntax : =MATCH(D12;$D$5:$D$7;0)






















      Hasilnya kategori A1 ada dibaris 1, kategori A2 ada dibaris 2 dan kategori A3 ada dibaris 3 dari range $D$5:$D$7. Setelah memperoleh posisi dari masing-masing kategori langkap selanjutnya adalah mencari tahu berapa nilai margin untuk masing-masing kategori dengan menggunakan fungsi INDEX.

      Berikut modifikasi formula yang digunakan dengan fungsi MATCH dan fungsi INDEX.
      Syntax : =INDEX($C$5:$C$7;MATCH(D12;$D$5:$D$7;0))






















      Range $c$5:$c$7 berisikan data margin, dengan memberikan posisi baris yang dihasilkan fungsi MATCH maka akan didapat margin masing-masing kategori.


      FUNGSI LEFT LOOKUP

      1. Fungsi LEFT LOOKUP : Merupakan metode lain yang dilakukan dalam menentukan suatu nilai fungsi VLOOKUP. Sebenarnya LEFT LOOKUP  bukan sebuah fungsi yang ada di Microsoft Excel, melainkan sebuah metode yang memanfaatkan fungsi MATCH dan fungsi INDEX.
      Syntax : = MATCH(kategori;datamaster;0)

      Dengan menggunakan data pada gambar dibawah ini dalam pembahasan sebelumnya pada fungsi VLOOKUP, berapakah margin masing-masing barang berdasarkan masing-masing kategori ?






















      Fungsi pertama yang digunakan adalah fungsi MATCH, digunakan untuk mencari tahu posisi masing-masing kategori di data master.

      Berikut formula fungsi MATCH serdasarkan contoh data diatas.
      Syntax : =MATCH(D12;$D$5:$D$7;0)






















      Hasilnya kategori A1 ada dibaris 1, kategori A2 ada dibaris 2 dan kategori A3 ada dibaris 3 dari range $D$5:$D$7. Setelah memperoleh posisi dari masing-masing kategori langkap selanjutnya adalah mencari tahu berapa nilai margin untuk masing-masing kategori dengan menggunakan fungsi INDEX.

      Berikut modifikasi formula yang digunakan dengan fungsi MATCH dan fungsi INDEX.
      Syntax : =INDEX($C$5:$C$7;MATCH(D12;$D$5:$D$7;0))






















      Range $c$5:$c$7 berisikan data margin, dengan memberikan posisi baris yang dihasilkan fungsi MATCH maka akan didapat margin masing-masing kategori.


      FUNGSI OFFSET DAN INDIRECT

      December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

      Judul : FUNGSI OFFSET DAN INDIRECT
      link : FUNGSI OFFSET DAN INDIRECT

      Baca juga


      December 2016

      FUNGSI OFFSET DAN INDERECT

      1. Fungsi OFFESET : Menghasilkan sebuah reference bisa berupa cell atau range dengan                   menentukan posisi cell atau range berikut lebar dan ketinggia range.
      Syntax : OFFSET(reference;rows;cols;[height];[width)

      • Reference : Posisi awal yang digunakan untuk menentukan perhitungan sebuah cell atau range.
      • Rows : Jumlah baris yang akan digeser dari posisi awal, jika positif maka digeser kebawah dan jika negatif digeser ke atas.
      • Cols : Jumlah kolom yang akan digeser dari posisi awal, jika positif maka digeser kekanan dan jika negatif digeser ke kiri.
      • Height : Jumlah baris yang akan dihasilkan, harus berupa angka positif.
      • Width : Jumlah kolom yang akan dihasilkan, harus berupa angka positif.

      Misal ada data pada gambar dibawah ini.



















      Cell B4 digunakan untuk posisi awal, kemudian cell B4 digeser 2 baris kebawah dan 2 kolom kekanan hasilnya adalah cell D6, kemudian diambil sebanyak 1 baris dan 1 kolom (1cell), hasilnya adalah nilai yang ada di cell D6 yaitu 7.

      Contoh fungsi OFFSET diatas adalah yang menghasilkan reference sebuah cell. Pada gambar dibawah ini adalah contoh fungsi OFFSET yang menghasilkan reference beberapa cell (range).





















      Cell B4 digunakan sebagai posisi awal, kemudian cell B4 digeser 2 baris kebawah dan 2 kolom kekanan, hasilnya adalah cell D6, kemudia diambil sebanyak 8 baris 1 kolom (8 cell), hasilnya adalah range D3:D11, karena menghasilkan sebuah range maka hasil fungsi OFFSET tidak bisa berdiri sendiri dan bisa menghasilkan error. Maka dari itu dibutuhkan sebuah reference lainnya menggunakan hasilnya fungsi OFFSET, misalnya fungsi SUM. 

      2. Fungsi INDIRECT : Digunakan untuk mengembalikan sebuah nilai dari sebuah reference yang         bertipe  text.
          Syntax :  INDIRECT(ref_text;[a1])

      • Ref_text : Adalah alamat cell reference yang digunakan dan bertipe text.
      • A1 bernilai TRUE atau FALSE , jika TRUE maka ref_text dianggap menggunakan A-style reference sedangkan jika FALSE ref_text dianggap menggunakan RICI_style reference, jika diabaikan maka A1 akan bernilai TRUE.





















      Fungsi INDIRECT ("C5") akan menampilkan isi dari cell C5 yaitu 7. selain sebuah cell fungsi INDIRECT juga bisa diberi reference berupa range, sama seperti OFFSET, jika sebuah range yang digunakan maka tidak bisa berdiri sendiri, harus menggunakan fungsi lain yang menggunakan hasil fungsi INDIRECT.




















      Hasilnya fungsi =SUM(INDIRECT("C5:C10")) sama dengan SUM(C5:C10)


      FUNGSI OFFSET DAN INDERECT

      1. Fungsi OFFESET : Menghasilkan sebuah reference bisa berupa cell atau range dengan                   menentukan posisi cell atau range berikut lebar dan ketinggia range.
      Syntax : OFFSET(reference;rows;cols;[height];[width)

      • Reference : Posisi awal yang digunakan untuk menentukan perhitungan sebuah cell atau range.
      • Rows : Jumlah baris yang akan digeser dari posisi awal, jika positif maka digeser kebawah dan jika negatif digeser ke atas.
      • Cols : Jumlah kolom yang akan digeser dari posisi awal, jika positif maka digeser kekanan dan jika negatif digeser ke kiri.
      • Height : Jumlah baris yang akan dihasilkan, harus berupa angka positif.
      • Width : Jumlah kolom yang akan dihasilkan, harus berupa angka positif.

      Misal ada data pada gambar dibawah ini.



















      Cell B4 digunakan untuk posisi awal, kemudian cell B4 digeser 2 baris kebawah dan 2 kolom kekanan hasilnya adalah cell D6, kemudian diambil sebanyak 1 baris dan 1 kolom (1cell), hasilnya adalah nilai yang ada di cell D6 yaitu 7.

      Contoh fungsi OFFSET diatas adalah yang menghasilkan reference sebuah cell. Pada gambar dibawah ini adalah contoh fungsi OFFSET yang menghasilkan reference beberapa cell (range).





















      Cell B4 digunakan sebagai posisi awal, kemudian cell B4 digeser 2 baris kebawah dan 2 kolom kekanan, hasilnya adalah cell D6, kemudia diambil sebanyak 8 baris 1 kolom (8 cell), hasilnya adalah range D3:D11, karena menghasilkan sebuah range maka hasil fungsi OFFSET tidak bisa berdiri sendiri dan bisa menghasilkan error. Maka dari itu dibutuhkan sebuah reference lainnya menggunakan hasilnya fungsi OFFSET, misalnya fungsi SUM. 

      2. Fungsi INDIRECT : Digunakan untuk mengembalikan sebuah nilai dari sebuah reference yang         bertipe  text.
          Syntax :  INDIRECT(ref_text;[a1])

      • Ref_text : Adalah alamat cell reference yang digunakan dan bertipe text.
      • A1 bernilai TRUE atau FALSE , jika TRUE maka ref_text dianggap menggunakan A-style reference sedangkan jika FALSE ref_text dianggap menggunakan RICI_style reference, jika diabaikan maka A1 akan bernilai TRUE.





















      Fungsi INDIRECT ("C5") akan menampilkan isi dari cell C5 yaitu 7. selain sebuah cell fungsi INDIRECT juga bisa diberi reference berupa range, sama seperti OFFSET, jika sebuah range yang digunakan maka tidak bisa berdiri sendiri, harus menggunakan fungsi lain yang menggunakan hasil fungsi INDIRECT.




















      Hasilnya fungsi =SUM(INDIRECT("C5:C10")) sama dengan SUM(C5:C10)


      Fungsi LOWER, UPPER dan PROPER

      December 2016 - Hallo sahabat Belajar Excel Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul December 2016, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Belajar Excel, Artikel Formula, Artikel Fungsi, Artikel Rumus, Artikel Text, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

      Judul : Fungsi LOWER, UPPER dan PROPER
      link : Fungsi LOWER, UPPER dan PROPER

      Baca juga


      December 2016

      Rumus Fungsi LOWER UPPER PROPERPembaca yang budiman… Pada saat bekerja menggunakan microsoft exel, terkadang kita perlu melakukan perubahan huruf kapital maupun huruf kecil. Apalagi jika kita bekerja dengan anggota team yang kadang berbeda preferensinya dalam penggunaan huruf kecil/besar, dan pada akhirnya diperlukan penyeragaman format. Nah,  Apa yang biasanya anda lakukan untuk merubah huruf besar/kecil pada excel? Mudah-mudahan anda sudah menerapkan cara yang efektif untuk melakukan ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan fungsi LOWER, UPPER dan PROPER yang diterapkan pada rumus / formula excel. 


      • LOWER  :  Merubah semua huruf dalam text menjadi huruf kecil
      • UPPER  :  Merubah semua huruf dalam text menjadi huruf kapital
      • PROPER : Menjadikan semua huruf awal dalam setiak kata dalam kalimat menjadi huruf kapital, sedangkan huruf lainnya menjadi huruf kecil.


      Syntax dan cara penggunaan fungsi LOWER, UPPER dan PROPER pun tidak rumit, bahkan dapat dikatakan sangat sederhana dan sangat mudah. Ketiga fungsi tersebut memiliki syntax yang serupa dengan satu argumen text.

      =LOWER(text)
      =UPPER(text)
      =PROPER(text)

      Contoh  Rumus LOWER, UPPER dan PROPER.


      Anggaplah, kita memiliki text “Saya sedang belajar excel”. Bagaimana jadinya jika text tersebut dijadikan argumen dalam fungsi LOWER, UPPER dan PROPER.

      Silahkan untuk dicoba contoh-contoh rumus sederhana berikut dan perhatikan hasilnya.

      Rumus : =LOWER("Saya sedang belajar excel")
      Hasil  : saya sedang belajar excel

      Rumus : =UPPER("Saya sedang belajar excel")
      Hasil : SAYA SEDANG BELAJAR EXCEL

      Rumus : =PROPPER("Saya sedang belajar excel")
      Hasil : Saya Sedang Belajar Excel

      Jika text yang akan kita sesuaikan type hurufnya tersebut ditempatkan pada sel, maka kita pun dapat membuat rumus yang menggunakan referensi sel.

      Misalnya jika text terdapat pada sel A2,  maka rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut:

      =LOWER(A2)
      =UPPER(A2)
      =PROPER(A2)

      Begitu mudah dan sederhana bukan?

      Secara praktis biasanya rumus ini digunakan untuk merubah type huruf dalam list data text menjadi type huruf yang lebih seragam dan sesuai.

      Bonus: merubah huruf besar/kecil menggunakan VBA


      Cara ini dapat digunakan terutama jika anda menginginkan cara yang lebih cepat untuk melakukan perubahan type huruf besar/kecil.

      Fungsi dalam VBA yang dapat digunakan untuk merubah type huruf besar/kecil adalah LCase, UCase dan StrConv.

      Bagi yang masih baru dengan VBA, jendela VBA dapat dimunculkan dengan shoft cut  ALT+F11, kemudian pada jendela VBA editor, klik menu Insert , dilanjutkan klik Module untuk membuat module standar baru.

      Silahkan ketik contoh code berikut atau copy kedalam module standar VBA excel.


      Menjadikan semua huruf kecil dalam range terseleksi

      Sub ubahHurufKecil()
      Dim sel As Range
      For Each sel In Selection
          sel.Value = LCase(sel.Value)
      Next
      End Sub


      Menjadikan semua huruf Kapital dalam range terseleksi

      Sub ubahHurufBesar()
      Dim sel As Range
      For Each sel In Selection
          sel.Value = UCase(sel.Value)
      Next
      End Sub


      Menjadikan huruf kapital pada setiap awal kata dan sisanya huruf kecil dalam range yang dipilih.

      Sub ubahHurufProper()
      Dim sel As Range
      For Each sel In Selection
          sel.Value = StrConv(sel.Value, vbProperCase)
      Next
      End Sub


      Buatlah shortcut untuk masing-masing code tersebut, maka anda dapat merubah type huruf dengan cepat pada range yang diseleksi dalam lembar kerja excel.


      Ringkasan.
      Merubah huruf besar/kecil pada microsoft excel dapat dilakukan menggunakan rumus dan fungsi LOWER, UPPER, PROPER. Untuk melakukan perubahan type hurur besar/kecil sekaligus pada range yang diseleksi tanpa menggunakan rumus adalah dengan memanfaatkan VBA. Fungsi VBA yang dapat digunakan untuk tugas ini adalah LCase, Ucase dan StrConv.

      Demikian semoga bermanfaat.

      Baca juga artikel belajar excel lainnya:



      Rumus Fungsi LOWER UPPER PROPERPembaca yang budiman… Pada saat bekerja menggunakan microsoft exel, terkadang kita perlu melakukan perubahan huruf kapital maupun huruf kecil. Apalagi jika kita bekerja dengan anggota team yang kadang berbeda preferensinya dalam penggunaan huruf kecil/besar, dan pada akhirnya diperlukan penyeragaman format. Nah,  Apa yang biasanya anda lakukan untuk merubah huruf besar/kecil pada excel? Mudah-mudahan anda sudah menerapkan cara yang efektif untuk melakukan ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan fungsi LOWER, UPPER dan PROPER yang diterapkan pada rumus / formula excel. 


      • LOWER  :  Merubah semua huruf dalam text menjadi huruf kecil
      • UPPER  :  Merubah semua huruf dalam text menjadi huruf kapital
      • PROPER : Menjadikan semua huruf awal dalam setiak kata dalam kalimat menjadi huruf kapital, sedangkan huruf lainnya menjadi huruf kecil.


      Syntax dan cara penggunaan fungsi LOWER, UPPER dan PROPER pun tidak rumit, bahkan dapat dikatakan sangat sederhana dan sangat mudah. Ketiga fungsi tersebut memiliki syntax yang serupa dengan satu argumen text.

      =LOWER(text)
      =UPPER(text)
      =PROPER(text)

      Contoh  Rumus LOWER, UPPER dan PROPER.


      Anggaplah, kita memiliki text “Saya sedang belajar excel”. Bagaimana jadinya jika text tersebut dijadikan argumen dalam fungsi LOWER, UPPER dan PROPER.

      Silahkan untuk dicoba contoh-contoh rumus sederhana berikut dan perhatikan hasilnya.

      Rumus : =LOWER("Saya sedang belajar excel")
      Hasil  : saya sedang belajar excel

      Rumus : =UPPER("Saya sedang belajar excel")
      Hasil : SAYA SEDANG BELAJAR EXCEL

      Rumus : =PROPPER("Saya sedang belajar excel")
      Hasil : Saya Sedang Belajar Excel

      Jika text yang akan kita sesuaikan type hurufnya tersebut ditempatkan pada sel, maka kita pun dapat membuat rumus yang menggunakan referensi sel.

      Misalnya jika text terdapat pada sel A2,  maka rumusnya dapat dituliskan sebagai berikut:

      =LOWER(A2)
      =UPPER(A2)
      =PROPER(A2)

      Begitu mudah dan sederhana bukan?

      Secara praktis biasanya rumus ini digunakan untuk merubah type huruf dalam list data text menjadi type huruf yang lebih seragam dan sesuai.

      Bonus: merubah huruf besar/kecil menggunakan VBA


      Cara ini dapat digunakan terutama jika anda menginginkan cara yang lebih cepat untuk melakukan perubahan type huruf besar/kecil.

      Fungsi dalam VBA yang dapat digunakan untuk merubah type huruf besar/kecil adalah LCase, UCase dan StrConv.

      Bagi yang masih baru dengan VBA, jendela VBA dapat dimunculkan dengan shoft cut  ALT+F11, kemudian pada jendela VBA editor, klik menu Insert , dilanjutkan klik Module untuk membuat module standar baru.

      Silahkan ketik contoh code berikut atau copy kedalam module standar VBA excel.


      Menjadikan semua huruf kecil dalam range terseleksi

      Sub ubahHurufKecil()
      Dim sel As Range
      For Each sel In Selection
          sel.Value = LCase(sel.Value)
      Next
      End Sub


      Menjadikan semua huruf Kapital dalam range terseleksi

      Sub ubahHurufBesar()
      Dim sel As Range
      For Each sel In Selection
          sel.Value = UCase(sel.Value)
      Next
      End Sub


      Menjadikan huruf kapital pada setiap awal kata dan sisanya huruf kecil dalam range yang dipilih.

      Sub ubahHurufProper()
      Dim sel As Range
      For Each sel In Selection
          sel.Value = StrConv(sel.Value, vbProperCase)
      Next
      End Sub


      Buatlah shortcut untuk masing-masing code tersebut, maka anda dapat merubah type huruf dengan cepat pada range yang diseleksi dalam lembar kerja excel.


      Ringkasan.
      Merubah huruf besar/kecil pada microsoft excel dapat dilakukan menggunakan rumus dan fungsi LOWER, UPPER, PROPER. Untuk melakukan perubahan type hurur besar/kecil sekaligus pada range yang diseleksi tanpa menggunakan rumus adalah dengan memanfaatkan VBA. Fungsi VBA yang dapat digunakan untuk tugas ini adalah LCase, Ucase dan StrConv.

      Demikian semoga bermanfaat.

      Baca juga artikel belajar excel lainnya:



      Popular Posts